Alternatif Kebijakan Operasional Program Pencegahan HIV Pada Wanita Pekerja Seks Di Jakarta

  • Nurmah 1

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang atau menginfeksi sal darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan angka kasus HIV sebesar 39.374, dengan jumlah populasi kunci pada Wanita Pekerja Seks (WPS) sebanyak 11.862. Dalam hal ini pengoptimalan program pencegahan HIV pada WPS. tujuan penelitian ini adalah menyusun alternatif kebijakan operasional program pencegahan HIV pada WPS di Wilayah Binaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DKI Jakarta Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan konfirmatori. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, untuk memperoleh hasil dengan pemahaman mendalam tentang topik penelitian. Informan kunci terdiri dari 4 orang WPS dan informan pendukung terdiri dari : Ketua Program PromKes KPA, Lemaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan 2 orang Koordinator Lapangan dan bersedia di wawancara. Temuan penelitian ini adalah kebijakan operasional program pencegahan HIV yang ada pada saat ini sudah mengenai aspek penting namun dalam pelaksanaannya belum maksimal. Dihasilkan alternatif kebijakan standar operasional prosedur program pencegahan HIV pada WPS yang belum optimal. Saran penelitian ini setelah dilakukan alternatif kebijakan operasional program pencegahan HIV pada WPS diharapkan KPA dapat meningkatkan kualitas dan kompetensinya dalam melaksanakan kebijakan operasional program pencegahan HIV pada WPS dengan mempelajari dan memahami SOP yang sudah ditetapkan sesuai standar.

Published
2018-01-31
How to Cite
1, Nurmah. Alternatif Kebijakan Operasional Program Pencegahan HIV Pada Wanita Pekerja Seks Di Jakarta. Jurnal Kesehatan Bhakti Husada, [S.l.], v. 4, n. 1, p. 5, jan. 2018. ISSN 2657-0149. Available at: <http://e-journal.akperakbid-bhaktihusada.ac.id/index.php/jurnal/article/view/64>. Date accessed: 16 sep. 2025.